LESTARI BUDAYA

Februari 15, 2025

SUARA AKAR RUMPUT

Dukung program Hilirisasi Kelapa Sawit, STN : Hilirisasi Program Pro Petani

2 min read

Jakarta, suarapinggiran.com –

Serikat Tani Nelayan (STN) menyatakan keyakinan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 semakin memperkuat hilirisasi sektor kelapa sawit.

Ketua Umum Serikat Tani Nelayan (STN) Ahmad Rifai, di Jakarta menyatakan STN mendukung program keberlanjutan pemerintah salah satunya hilirisasi sektor kelapa sawit. Program tersebut dianggap pro terhadap petani karena industri sawit dapat memperkuat perekonomian nasional, karena meningkatkan nilai tambah produk ekspor dan menurunkan impor.

Menurut Ketum STN Ahmad Rifai, Program hilirisasi ini sangat penting untuk meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial dari industri sawit, baik bagi petani, pengusaha, maupun masyarakat luas. Dan STN siap mendukung kebijakan dan program pemerintah pusat dalam hal hilirisasi sawit.

“Hirilisasi sawit itu sangat penting terlebih bagi peningkatan manfaat ekonomi dan sosial petani, karenanya STN siap mendukung program ini dibawah kepemimpinan Prabowo – Gibran nantinya” terangnya pada media ini, kamis (13/06/24).

Adapun tujuan utama hilirisasi sawit di Indonesia, lanjutnya, yakni meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, mengurangi ketergantungan Indonesia pada pasar minyak sawit dunia, mengubah komposisi ekspor Indonesia dari dominasi bahan mentah menjadi produk olahan, serta Substitusi impor untuk produk-produk yang dapat digantikan oleh produk olahan dari sawit.

Serikat Tani Nelayan (STN) berharap kepada Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang baru untuk mendukung terus program hilirisasi kelapa sawit sebagai bagian dari mendukung kesejahteraan petani.

Tak hanya itu, STN juga berharap pemerintahan kedepan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan Agraria serta pelibatan petani pemilik lahan Sawit dalam koperasi-koperasi yang dibentuk.

“Besar harapan STN agar persolan agraria dapat segera diselesaikan. Petani juga sudah saatnya untuk dilibatkan mulai dari perencanaan, proses produksi dan pasca produksi sebagai wujud produksi gotong royong, itulah hakekat hilirisasi” tutupnya.(*)

Laporan : Feby Rahmayan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *