Yayasan KSB Resmi Buka Dapur MBG Lalosabila, Siap Dukung Pemda Konawe Wujudkan Asta Cita Presiden
3 min read
Oplus_0
Yayasan KSB Resmi Buka Dapur MBG Lalosabila, Siap Dukung Pemda Konawe Wujudkan Asta Cita Presiden
Wawotobi, suarapinggiran.com (24/08/2025) —
Sebuah kabar menggembirakan datang dari jantung Kabupaten Konawe. Yayasan Konawe Sejahtra Bersama (KSB) secara resmi menyatakan kesiapannya dalam mengelola Dapur Makanan Bergizi Gratis atau yang dikenal sebagai Satuan Pelayanan Gizi Gratis di Kecamatan Wawotobi. Program ini merupakan bagian dari implementasi program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pemenuhan gizi bagi anak-anak sekolah di seluruh pelosok negeri.
Yayasan KSB, yang selama ini dikenal aktif dalam kerja-kerja sosial dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Sulawesi Tenggara, dipercaya menjadi mitra pelaksana program ini setelah melalui proses seleksi yang ketat dan penilaian dari Badan Gizi Nasional berdasarkan rekam jejak, kapabilitas, dan komitmen dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan cerdas.

Dalam konferensi pers yang digelar 24 Agustus 2025 di Wawotobi, Ketua Yayasan KSB, Aldin, mengungkapkan rasa syukur dan tanggung jawab besar yang kini diemban lembaganya.
“Kami menyambut dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat, khususnya dalam mengelola dapur makanan bergizi bagi anak-anak sekolah di Wawotobi. Ini bukan sekadar program makanan gratis, tapi langkah strategis untuk memperkuat masa depan bangsa melalui pemenuhan gizi anak-anak kita,” tegas Aldin
Program Strategis Presiden Prabowo
Dapur Makanan Bergizi Gratis merupakan bagian dari Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo yang bertujuan untuk menjamin bahwa setiap anak Indonesia, terutama yang berada di wilayah tertinggal, terpencil, dan kurang mampu, mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari sekolah.

Program ini tidak hanya menyasar aspek kesehatan, tetapi juga pendidikan dan ekonomi. Dengan gizi yang baik, anak-anak dapat belajar lebih fokus dan tumbuh optimal. Di sisi lain, pelibatan petani lokal dan UMKM dalam pengadaan bahan pangan untuk dapur ini juga mendukung roda ekonomi daerah.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, dan mitra-mitra lokal seperti Yayasan KSB, bekerja sama untuk memastikan pelaksanaan program berjalan dengan efisien, transparan, dan tepat sasaran.
Fasilitas dan Kapasitas Dapur di Wawotobi
Dapur utama yang dikelola Yayasan KSB akan mulai beroperasi pada 25 Agustus 2025, dan ditargetkan mampu menyuplai makanan bergizi gratis untuk lebih dari 1.200 siswa, PAUD, TK, SD, SMP dan SMA di wilayah Kecamatan Wawotobi.
Dapur ini dilengkapi dengan fasilitas masak modern, sistem distribusi higienis, tenaga ahli gizi, serta relawan dan tenaga kerja lokal yang telah mendapatkan pelatihan standar dari kementerian. Menu yang disajikan akan disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak berdasarkan usia dan tingkat aktivitas mereka.

Dalam satu siklus pelayanan, anak-anak akan mendapatkan makanan lengkap — terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur, serta buah — yang dimasak segar setiap pagi sebelum jam sekolah.
Antusiasme Masyarakat dan Dukungan Pemerintah Daerah
Peluncuran kesiapan dapur ini disambut hangat oleh masyarakat Wawotobi. Para orang tua siswa, tokoh adat, dan kepala sekolah menyatakan harapan besar mereka terhadap keberlanjutan program ini.
Wakil Bupati Konawe, Syamsul Ibrahim dalam kesempatan berbeda mengatakan Program ini sangat sejalan dengan visi daerah dalam memajukan pendidikan dan kualitas anak-anak sekolah.
“Kami sangat mendukung Yayasan KSB dan siap memfasilitasi segala kebutuhan agar program ini berkelanjutan dan tepat sasaran” tukasnya.
Ia juga menegaskan, pihak pemerintah daerah juga menyampaikan bahwa dapur ini akan menjadi model percontohan yang bisa diterapkan di kecamatan-kecamatan lain di Konawe.

Melibatkan Komunitas dan Menggerakkan Ekonomi Lokal
Salah satu keunikan dari model pengelolaan dapur ini adalah keterlibatan aktif Serikat Tani Nelayan (STN) Konawe yang mewadahi petani sayur, peternak ayam dan ikan, serta pengrajin olahan pangan di Konawe dengan menjadi pemasok utama kebutuhan dapur. Dengan ini, perputaran ekonomi lokal akan semakin menguat dan masyarakat pun merasakan manfaat langsung dari program ini.
Selain itu, Yayasan KSB juga telah membuka ruang bagi para relawan muda, kelompok perempuan, dan pemuda karang taruna untuk turut serta dalam operasional dan edukasi gizi di sekolah-sekolah, menciptakan sinergi antara pelayanan langsung dan pembangunan kapasitas masyarakat.
Menuju Generasi Sehat dan Cerdas
Sebagai awal kegiatan, Yayasan KSB bersama masyarakat akan menggelar launching dengan membagikan 500 porsi makanan uji coba yang menu utamanya terdiri dari nasi, ayam, tumis bayam jagung, tempe goreng, dan potongan buah semangka.
Dengan dimulainya langkah ini, Kecamatan Wawotobi menjadi salah satu titik awal dari revolusi gizi yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Yayasan KSB sebagai mitra Badan Gizi Nasional menegaskan bahwa mereka tidak hanya menyediakan makanan, tapi juga menyemai masa depan generasi muda yang sehat, kuat, dan siap bersaing secara global.(*)
Laporan : Redaksi