Dilema Loyalitas Kritis dalam Birokrasi Pemerintah
2 min read
Dilema Loyalitas Kritis dalam Birokrasi Pemerintah
Opini oleh : Adi Yusuf Tamburaka, S.Sos,. MH. (Analis Kebijakan Ahli Madya Prov. Sulawesi Tenggara)
Kritik yang berbasis fakta adalah indikator profesionalisme ASN. Dalam upaya memperkuat profesionalisme dan akuntabilitas kinerja di lingkungan instansi tempat bekerja, betapa pentingnya membangun budaya loyalitas kritis di dalam birokrasi pemerintahan.
ASN harus mampu menunjukkan sikap terbuka terhadap kritik yang membangun serta menunjukkan keberanian dalam mengemukakan pendapat yang didasarkan pada data dan informasi yang akurat, Selama ini, loyalitas terhadap atasan sering dipahami sebatas kepatuhan dan ketundukan terhadap arahan pimpinan. Namun, di era tata kelola pemerintahan modern, loyalitas semestinya tidak meniadakan ruang untuk berpikir kritis. Sebaliknya, sikap kritis yang disampaikan secara santun dan objektif justru merupakan wujud loyalitas yang matang — yaitu kepedulian terhadap misi, kredibilitas, dan kualitas pelayanan publik yang kita emban bersama.
Pegawai yang menyampaikan kritik konstruktif sedang menjalankan nilai integritas dan akuntabilitas. Sesuai Undang- undangASN Nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh ASN adalah integritas, profesionalisme, netralitas, dan akuntabilitas dalam menjalankan tugasnya serta bebas dari intervensi politik. Sebagai bagian dari ASN, kita dituntut untuk tidak hanya bekerja sesuai perintah, tetapi juga berpikir, mengevaluasi, dan memberi masukan atas kebijakan yang diterapkan, terutama jika ditemukan ketidaksesuaian di lapangan.
Kritik yang sehat bukanlah pembangkangan, melainkan kontribusi. Namun tentu, penyampaiannya harus menjunjung etika birokrasi berdasarkan data, niat baik, dan disampaikan melalui jalur yang tepat. Begitu pula para pimpinan perlu menumbuhkan iklim yang terbuka terhadap masukan, Budaya “SIAP, DIAM DAN MENGANGGUK” tidak akan membawa organisasi ke arah yang lebih baik DAN loyalitas yang buta terhadap pimpinan dapat menimbulkan risiko BAHKAN KEBANYAKAN BERKAHIR DI HOTEL PRODEO, ASN perlu menyeimbangkan antara loyalitas dan sikap kritis, Loyalitas kritis adalah bentuk kedewasaan berorganisasi,
Untuk itu Kita semua bertanggung jawab menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya disiplin dan loyal,tetapi juga cerdas dan reflektif.
Setiap ASN wajib menyampaikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan serta melaporkan apabila terdapat pelanggaran kode etik dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.” Kritik objektif merupakan bagian dari tanggung jawab ASN sesuai UU. mari kita jaga loyalitas kita kepada negara dan institusi tempat bekerja dengan membangun budaya berpikir yang aktif, kritis, namun tetap hormat dan konstruktif, Semoga ini menjadi bagian dari upaya kita mewujudkan birokrasi yang profesional, adaptif, dan benar-benar melayani rakyat., Loyalitas Kritis bukan merupakan pembangkangan melainkan nilai penting dalam birokrasi yang tidak membungkam Akal sehat sebagai bentuk kepedulian tinggi dalam mewujudkan tujuan pemerintahan.
Kendari, 21 Juli 2025