YANG TAK TERJANGKAU LEMBAR BERITA
1 min read
☆
SelamatUlangTahun_MediaSuaraPinggiran_KeDuaBelas
YANG TAK TERJANGKAU LEMBAR BERITA
Emi Suy
di lorong pabrik
yang tak lagi dilirik
suara-suara tinggal gema
disunting keluar dari layar dan pikiran
puisi ditolak, katanya tak laku dijual
padahal, di balik dinding dapur arang,
seorang ibu merajut kata-kata
dari karung bekas dan doa kusut
membacakan dongeng
pada anaknya yang tak kenal sinyal
tapi tahu lapar
dan pelukan yang tak pernah sampai ke berita pagi
seniman?
lelaki tua di emper toko
menggambar wajah para pemimpin
dengan krayon patah dan sabar yang sisa-sisa
atau perempuan muda
membacakan sajak di halte
untuk pengamen yang kehilangan suara
namun masih menepuk dada sendiri tiap malam
keadilan?
ah, kata itu terlalu bersih
untuk mampir ke tikar lusuh
tempat penyair tidur dan bermimpi
ditemani bau solar dan kalimat yang putus di tengah jalan
kami bukan nama besar
kami cuma akar
menyerap luka yang tak kau lirik
memeluk tanah yang tak sempat kau cintai
suara pinggiran bukan sekadar media
ia pelita kecil
yang tak kau sebut,
tapi menerangi kami
ia rumah
bagi kata-kata yang sempat ditolak
oleh dunia yang sibuk menghitung,
tapi tak pernah benar-benar mendengar
Jakarta, 2025
Biodata Penyair :
Emi Suy, lahir di Magetan, Jawa Timur, Februari 1979. Namanya tercatat dalam Apa dan Siapa Penyair Indonesia (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2018). Ia telah menerbitkan sejumlah buku puisi, di antaranya Tirakat Padam Api, Trilogi Sunyi (Alarm Sunyi, Ayat Sunyi, Api Sunyi), dan Ibu Menanak Nasi Hingga Matang Usia Kami, serta buku esai Interval. Puisinya telah dimuat di berbagai media nasional dan mengantarkannya meraih sejumlah penghargaan. Ia juga pendiri komunitas Jejak Langkah dan kini memilih jalan kepenulisan secara independen.