Tudingan Terhadap HR Dinilai Ketua Forkasa Sebagai Kondisi “Gundah Gulana” Pihak Tertentu
3 min readSuara Pinggiran, Unaaha –
Menyikapi sejumlah pemberitaan media akhir-akhir ini yang menuding Pj Bupati Konawe sedang gencar melakukan manuver politik, Muhammad Hajar, ketua Forum Komunikasi antar Suku dan Agama (FORKASA) angkat bicara.
Ia menyayangkan narasi tendensius yang dilontarkan ketua LIRA Konawe, Agus Salim, yang bahkan menuduh Harmin Ramba telah melanggar tahapan Pilkada.
“saya sangat menyayangkan, cenderung tendensius tudingan tersebut, karena sepanjang pengetahuan saya tahapan pilkada memang sudah berjalan tapi sampai saat ini Pj Bupati Konawe belum terdaftar resmi pada salah satu partai politik sebagai calon bupati” tegasnya.
Terkait isu yang beredar bahwa nama Harmin Ramba telah tertera dalam Rekomendasi Partai Golkar menurutnya sah-sah saja sebab hal tersebut menurutnya belum merupakan sebuah syarat untuk dijadikan pelanggaran.
“Dia ada namanya itu juga kan partai politik tidak gegabah dalam mengeluarkan sebuah sikap politik apalagi partai sebesar Golkar, Pasti ada beberapa pertimbangan sehingga menempatkan pak HR diurutan pertama dalam catatan itu” tambahnya.
Hajar menilai, beberapa fenomena pemberitaan akhir-akhir ini yang cenderung menyerang Pj. Bupati Konawe itu sangatlah wajar. Pasalnya, gelombang dukungan kepada HR menurutnya tidak bisa lagi terbendung.
“Karena saya yakin dan percaya ada banyak pihak yang merasa gelisah, galau dan merana melihat gelombang dukungan masyarakat Konawe kepada pak HR untuk maju sebagai salah satu kontestan pilkada, Jadi wajarlah kalau mereka juga terus membangun narasi mengada-ada terkait HR” tukasnya
Lebih jauh, secara politis menurut Hajar, narasi yang dibangun bahwa Hamin Ramba telah melanggar tahapan pilkada itu secara tidak langsung merupakan sebuah pengakauan bahwa Pj. Bupati Konawe merupakan lawan yang tangguh jika masuk sebagai calon bupati.
Karenanya, sejumlah pihak itu memanfaatkan posisi jabatan Harmin Ramba selaku Pj. Bupati Konawe sebagai dasar untuk menyerangnya secara personal.
Faktanya, lanjut Hajar, selaku Pj Bupati konawe yang sah, Harmin Ramba tetap fokus bekerja serta telah menyelesaikan berbagai persoalan administrasi dan keuangan peninggalan pemerintahan sebelumnya.
“kehadiran HR, 75% adalah datang untuk menutup lubang lubang besar yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya. Tapi karena memang HR adalah seorang birokrat tulen maka dalam waktu singkat berbagai permasalahan itu mampu terselesaikan, pelayanan administrasi dan keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat dapat terlaksana dengan lancar” ujarnya
Menurut Hajar, inilah yang menjadi momok menakutkan bagi mereka. Akibatnya, terdapat berbagai “polemik hati” bersarang dalam benak yang berujung pada ketakutan akan kalahnya calon bupati yang mereka dukung lantaran ketidakmampuannya mengambil hati rakyat sebagaimana yang dilakukan Harmin Ramba.
“Namun yang jadi pertanyaan saya juga pada saat pemerintahan yang lalu pada kemana semua itu ya, kenapa baru sekarang bersuara pada saat HR hadir memberikan manfaat yang besar kepada warga konawe. Dijaman pemerintahan lalu kemana anda semua? disaat para aparat desa menjerit, Para bidan desa mengeluh, Pada saat PPPK menangis kemana kalian?” Tegas Hajar.
Hajar mengaku heran, saat Harmin Ramba hadir memastikan hak-hak warga Konawe terpenuhi, sejumlah kalangan ini justru merasa risih. Ia bahkan meragukan status aktivis dan profesionalitas kelembagaan sejumlah kalangan tersebut lantaran selalu terkesan tendensius.
“Saya ragu sekarang apakah kalian itu adalah aktivis pro rakyat atau justru sebaliknya musuh rakyat Konawe, Ketika HR berjuang memperbaiki sistem pemerintahan dan keuangan yang sangat bobrok kalian justru menarasikan keranah politik” ujarnya lagi.
Diakhir sanggahan, Ketua Forkasa ini meminta kalangan tersebut untuk bertarung secara fair. Menurutnya, jika gelombang dukungan masyarakat Konawe kepada Harmin Ramba sudah sangat besar dan tidak terbendung, apapun narasi yang dibangun tidak akan mampu mengubah hati rakyat yang terlanjur jatuh cinta pada kepemimpinan DR. H. Harmin Ramba, SE.,MM. (*)
Laporan : Fidel Muhammad