DI BAWAH LANGIT PALESTINA
1 min read
DI BAWAH LANGIT PALESTINA
(Rachmayanti Effendy)
Anak-anak tak berdosa bermain bersama bayang-bayang senjata para musuh
Ditengah jerit tangis dan teriakan para ibu terus meminta dan memohon “jangan lukai kami, apa salah kami?.”
“Tidakkah kalian lelah dan bosan terus menerus menyerang dan membantai kami tiada henti?,”
“Apakah kalian manusia?, Lalu dimana rasa kemanusiaan itu?,”
Saat bayi-bayi menangis inginkan susu
Saat anak-anak merajuk dalam takut ingin bermain dan bersekolah
Saat para ibu terus berdoa dalam tangis menahan pilu
Saat para ayah mencari tempat untuk sekedar tidur dan berteduh
Namun, jeritan hanya tinggal jeritan
Teriakan hilang bersama desing peluru yang berterbangan
Tangisan tenggelam dalam luka yang tak berkesudahan
Harapan seakan lenyap bersama angin yang menebar aroma kematian
Lantas apa itu kemanusiaan?
Di mana letak kemanusiaan itu berada?
Masih adakah manusia yang memanusiakan manusia di dunia ini?
Di mana para penguasa dunia dan para perwakilan bangsa-bangsa yang senantiasa dengan lantangnya menyerukan perdamaian?
Apakah bendera perdamaian tidak boleh berkibar di bawah langit Palestina?
Sampai kapankah peperangan dan perlakuan tak berperi kemanusiaan akan berhenti di tanah Palestina?
Jawabnya hanya “Wallahu alam bishowab.”
Depok, 13 November 2023
–
Biodata Penulis :
Perempuan yang bernama Rachmayanti Effendy yang menyukai dunia literasi, pentas seni dan pendakian Gunung.
Ibu dari 2 anak perempuan ini
pernah berhasil menulis 11 puisi adaptasi dari 11 tembang macapat Jawa, dan puisi-puisinya juga sudah tergabung dalam 21 buku antologi puisi dengan berbagai tema/genre, serta pernah memainkan beberapa peran bersama Teater Empat, Teater Cakra Indonesia, Wangsit Siliwangi LKD Depok, Teater Samudera dan Hangjuang Bodas.