SENIMAN YANG TAK LEKANG DI TELAN JAMAN

SENIMAN YANG TAK LEKANG DI TELAN JAMAN

Mualimidih atau Abu Midi yang akrab dipanggil Aki ini sudah malang melintang di dunia seni dan budaya, juga aktif dalam organisasi, salah satunya adalah Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin (Lesbumi) sampai sekarang.

Aki seorang yang sangat sederhana, di usianya yang lahir 1939 ini masih nampak gagah, kini ia berdomisili di sekitaran Depok Jawa Barat.

Mengenai pendidikan katanya pernah di
ATF (Akademi Teater dan Film) tahun 1962 di Jakarta, selesai tahun 1971.
Pernah pula di LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta), menjadi anggota DKJ. (Dewan Kesenian Jakarta), dan IKJ (Institut Kesenian Jakarta).

Bercerita soal video kesaksian akhir jamannya WS. Rendra memang ia sangat suka, lebih-lebih pada “MEGAT RUH”. Pada tahun 2012.

Aki pernah pula di nobatkan sebagai pembaca Puisi “NYANYIAN KECEWA” Arizal Nur, yang di selenggarakan YPM (Yayasan Panggung Melayu).

2012 aki ikut lomba penulisan Antologi Puisi “TABE TUAN”. IKJ. Cikini Raya 71, Alhamdulilah dapat nominasi 10 besar. Yang menjadi juri saat itu Abd Hadi WM, Sapardi JDM, S. Jurtatap.

Menulis naskah sandiwara RRI dan drama TVRI, Pengemis Profesional di FTV hasilnya lumayan sinetron juga lumayan.

Tapi aki gak kerasan seperti pemain karbitan ( gak paham dramaturgi).
Saat ini sedang menulis novel perlawanan, informasi sejarah yang tidak pernah di sampaikan pada kontek antropologi linguistik.

Satu di antaranya yang aki jalani yaitu
kewajiban melestarikan seni budaya agar tidak binasa, maka harus
terus di pelihara
walau diterpa gelombang saat berlayar dengan perahu di tengah samudera.(*)

Laporan : Herry Tany