KEGELISAHAN DIRI ADALAH EKSPRESI
2 min read
KEGELISAHAN DIRI ADALAH EKSPRESI
Kegelisahan diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi rintangan tersebut. Pada hakekatnya
kegelisahan menunjuk pada motivasi yang terhalang dan dalam keadaan tak terpuaskan. Saat ini banyak orang yang merasa hidup sendiri dalam kehidupannya.
Keadaan ini salah bila dikembalikan kepada pengertian manusia itu sendiri, bahwa selain manusia disebut makhluk individu karena memiliki ruh dan jiwa, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial dimana manusia memerlukan orang lain dalam hidupnya.
Pemeran dalam sebuah lakon yang merasa sendiri merupakan suatu keadaan yang diciptakan sendiri. Karena kadangkala ia merasa berada ditempat yang paling rendah hingga akhirnya membutuhkan suatu keadaan yang mungkin akan membuat perasaannya jauh lebih baik lagi.
Pembaca puisi merasakan berbagai macam rasa dalam hidup, baik rasa yang berakibat baik maupun rasa yang berakibat buruk. Salah satu rasa yang diambil sebagai contoh adalah rasa gelisah atau kegelisahan. Banyak orang berpikir bahwa kegelisahan merupakan keadaan yang tidak diinginkan.
Kegelisahan disebabkan oleh kompleksitas manusia, lingkungan tempat tinggal, dan keterbatasan fisik. Alasan mendasar mengapa pembaca puisi merasa gelisah adalah karena manusia memiliki hati dan perasaan ketika beberapa individu atau kelompok yang tidak menyukai keberadaannya dalam kompleksitasnya manusia atau sebaliknya, atau ketika lingkungan tempat tinggal tidak nyaman yang menimbulkan konflik, dan keterbatasan kemampuan dalam menghadapi beberapa permasalahan.
Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian, dan ketidak pastian. Perasaan-perasaan ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam
kehidupan manusia. Perasaan seseorang yang sedang gelisah ialah hati tidak tentram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik, dan sebagainya.
Dalam gambaran tentang rasa hidup manusia di atas yang mengenai kegelisahan, dapat sedikit memberi pendapat bahwa rasa gelisah cukup berperan dalam hidup manusia dan kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan manusia untuk merasa bahagia.
Pendeskripsian dari kegelisahan tersebut menimbulkan niatnya untuk menjadikan kegelisahan sebagai sarana ekspresi diri yang mengungkapkan nilai-nilai filosofi dan psikologi perasaan dari setiap pengalaman menghadapi kegelisahan si pembaca puisi rasakan dalam permasalahan kehidupan bermasyarakat. Kemudian hal tersebut dituangkan dalam karya seni puisi. Maka dari itu ia memvisualisasikannya menjadi sebuah ungkapan di atas pentas.(*)
Herry Tany