IBU
1 min read
I B U
Fanny J Poyk
Rinduku padamu tak terbilang masa
Aku menunggu bersama derai air mata
Menanti langkahmu sembari berkata, “Nak ini Ibu.”
Masa itu tak terulang lagi
Segenap sesal padu pada tanya tak terjawab
Merangkum pedih di gumpalan resah : bertanya pada diri akankah di dunia sana ada kau menyambutku bersama rentang tangan sembari berkata, “Nak mari kita mengulang cerita.”
Aku enggan mengulang kisah itu, pedih teramat sangat
Di gulitanya malam
Tatkala lapar mendera, bersama tiga adik menantimu
“ltu sepeda Ibu, kerlip lampunya menyorot ke mataku!”
Ibu bersinar bak malaikat
Membawa tanggungjawab penuh bersama deru lapar di usus, di empat anak harapan Ibu kelak
Ibu mengayuh sepeda, terus mengayuh, berpacu pada lapar di usus empat buah hati tercinta.
Ibu berseru kencang, “Mari Nak, Ibu bawa nasi bungkus untuk kalian.”
Tak akan waktu itu terulang lagi
Ibu lupa namaku
Ibu lupa nama kami
Demensia menumpulkan ingatan
Mematikan langkah untuk kembali
Ibu pergi membawa rangkuman luka
Sesal menerjang raga
semua tinggal patahan kisah dari kompilasi waktu.
Aku mencari jejak
mencari bayangmu bersama luruh air mata
Ibu, rinduku selalu padamu.
Fanny J Poyk l/April/2025
Bionarasi :
Fanny J.Poyk lahir di Bima 18 November 1960. Lulusan IISIP Jakarta jurusan Jurnalistik. Menulis puisi sejak th 1973 dan dimuat di berbagai media. Juga cerpen dan novel yang telah dimuat di Koran Kompas, Jawa Poss, Pikiran Rakyat, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Surabaya Pos, Tribun Jabar, Pikiran Rakyat, Daily Express Malaysia, Dalang Publishing Amerika, Majalah Horizon, Ellipsis, Kartini, Sarinah dll, Fanny juga memberi pelatihan menulis di dalam dan luar negeri serta juri berbagai lomba termasuk baca puisi, cerpen dan jurnalistik.