Ini yang Dilakukan MAT dalam Menjaga Peradaban Luhur Suku Tolaki, Inisiatifnya Diapresiasi
3 min readSuara Pinggiran – Unaaha.
Usai Deklarasi Lembaga Masyarakat Adat Tolaki Sulawesi Tenggara (MAT-SULTRA ) dan pengukuhkan pengurus MAT Kabupaten Konawe untuk masa Bhakti 2023-2028 di gedung DPRD Konawe 28 Desember 2023 beberapa waktu lalu, Sejumlah pengurus DPP dan DPD LAT Konawe melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (23/01/24).
Menindaklanjuti program kerja yang telah direncanakan sebelumnya, tujuan Masyarakat Adat Tolaki dalam momentum ini adalah melakukan singkronisasi program inisiatif DPP dan DPD MAT ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya pemugaran Situs Makam Raja Lakidende.
Sebagaimana diketahui, Taman Makam Raja Lakidende adalah salah Satu Warisan Budaya Suku Tolaki dan merupakan salah Satu Ikon Budaya Sultra yang terletak di Kabupaten Konawe, Kecamatan Unaaha Kelurahan Arombu, selain bahwa makam raja ini adalah salah satu bukti sejarah peradaban Suku Tolaki di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Abdul Sahir, Ketua DPP MAT Sultra, yang didampingi Achrin Nirawoy (Ketua DPD MAT Kab. Konawe), Jumran, S.IP (Humas DPP MAT Sultra, Hasrul Ruke (Mbusehe), dan Moh. Asmar (Humas DPD MAT Kab. Konawe) dalam kesempatan itu menjelaskan tujuan sinkronisasi rencana pemugaran situs makam tersebut dilakukan guna menghindari tumpang tindih pelaksanaan proyek mengingat upaya tersebut telah menjadi program utama DPP MAT Sultra jauh sebelum deklarasi digelar belum lama ini.
“Kami melakukan kunjungan kerja ini guna mendiskusikan dan mencari jalan terbaik untuk rencana pembangunan gerbang dan rehab rumah adat serta semua fasilitas yang telah rusak dan rapuh di dalam kawasan Taman Makam tersebut” Terang Abdul Sahir.
Lebih jauh, ia juga menjelaskan pihaknya berinisiatif untuk melakukan rehabilitasi infrastruktur taman makam tersebut sebagai wujud penghargaan terhadap leluhur dan peradaban luhur yang telah diwariskan kepada generasi saat ini dan generasi selanjutnya.
“Ini adalah salah satu peninggalan sejarah peradaban para orang tua kami, orang tua kita semua Suku Tolaki yang harus terus kita jaga dan dirawat serta diperhatikan kelestarianya” tegasnya.
Dr. Suriyadi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Konawe, dalam kesempatan itu spontan mengapresiasi inisiatif Masyarakat Adat Tolaki (MAT) dengan menyebut hal tersebut sebagai tindakan luar biasa yang selama ini sangat diharapkan dan ditunggu-tunggu.
“Ini luar biasa, saya sangat mengapresiasi inisiatif DPP MAT ini karena sudah lama kami inginkan ada gerakan alternatif ini, sebab kita tahu sendiri kondisi terakhir yang terjadi” tukasnya.
Tidak hanya mengapresiasi inisiatif tersebut, Dr. Suriyadi juga mendukung penuh kegiatan ini dan bersedia membantu proses pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi taman makam raja Konawe ini secara teknis bahkan secara pribadi.
“kami berharap dengan adanya kegiatan ini semoga membangun kesadaran masyarakat khusunya kabupaten konawe untu bersama menjaga dan membantu dalam proses pembangunan taman tersebut ” tambahnya.
Ia juga menuturkan, di tahun 2024 pihaknya selaku Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe telah menganggarkan proyek rehabilitasi dan pembangunan pagar taman tersebut dan diharapkan dapat segera direalisasikan.
Dalam kesempatan yang sama, senada yang diutarakan Hasrul Ruke (Mbusehe), Achrin Nirawoy, Ketua DPD MAT Kab. Konawe kepada media ini juga mengharapkan gerakan dan inisiatif ini dapat membawa dampak yang tidak sedikit bagi upaya bersama dalam melestarikan peradaban Suku Tolaki di Kabupaten Konawe dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Kami berharap dengan adanya gerakan ini bisa membawa dampak positif bagi masyarakat khusunya Kabupaten Konawe yang mayoritas suku tolaki, dan kami juga berharap bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat” tutupnya. (*)
Laporan : Moh. Asmar