LESTARI BUDAYA

Februari 15, 2025

SUARA AKAR RUMPUT

Enggan Berharap Pada Pemda dan Wakil Rakyat, Masyarakat Adat Tolaki Galang Dana Rehab Pagar Makam Raja Lakidende

2 min read

Konawe, suarapinggiran.com –

Prihatin terhadap kondisi terakhir pagar Makam Raja Lakidende (Sangia Ngginoburu), Kabupaten Konawe, yang tidak lagi terawat bahkan terkesan diabaikan, Masyarakat Adat Tolaki (MAT) berinisiatif menggalang dana rakyat guna pemugarannya. 

Langkah tersebut ditempuh setelah diketahui eksekutif dinilai minim keberpihakan terhadap situs sejarahnya sendiri ditengah pusaran pergantian kekuasaan pemerintahan.

Tidak kalah ironis, oknum-oknum wakil rakyat yang disebut duduk manis diatas kursi legislatif DPRD Kabupaten Konawe dinilai tidak memiliki Political Will atau kehendak politik yang baik untuk mengarusutamakan kepentingan situs sejarah budaya leluhurnya sendiri. 

Hal tersebut diungkapkan Sekjen DPP Masyarakat Adat Tolaki (MAT), Adi Yusuf Tamburaka, Kepada media ini dalam wawancara khusus semalam, kamis (22/08/2024). 

Sebagaimana kekecewaan seluruh pengurus MAT terhadap pemerintah dan wakil rakyat yang ada tersebut, Adi Yusuf Tamburaka lantas meminta kesediaan warga masyarakat Konawe untuk terlibat dalam upaya bersama menggalang dana seikhlasnya guna pelaksanaan rehab pagar cagar budaya nasional tersebut tanpa harus menunggu inisiatif dan kebijakan para pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Konawe. 

“Kita akan menggalang dana seikhlasnya sejak hari ini untuk kemudian memperbaiki kondisi pagar raja kita yang sudah tidak layak. Jika menunggu inisiatif pemerintah dan DPRD sepertinya butuh waktu yang lebih lama lagi” tukasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPP MAT Provinsi Sulawesi Tenggara, Abdul Sahir pada kesempatan yang sama. Kepada media, ia berharap inisatif ini segera diketahui publik dan terlaksana dengan penuh tanggung jawab sebagai wujud penghormatan terhadap Raja Konawe sekaligus leluhur masyarakat Tolaki. 

“Kepada seluruh masyarakat Tolaki Konawe, kami meminta keikhlasannya atas nama kepedulian kita terhadap situs sejarah terbesar di Konawe, situs makam Raja kita Lakidende, Sangia Ngginoburu, kita sama-sama bertanggungjawab terhadap hal itu tanpa terkecuali” tegasnya. 

Diketahui, dari sekian kali pergantian roda pemerintahan, tidak terkecuali rotasi Pelaksana Jabatan (Pj) di Kabupaten Konawe, hanya (Alm) Gusli Topan Sabara, wakil bupati kala itu, yang dinilai memiliki kehendak besar terhadap pelestarian bukti sejarah leluhur di daerah ini. Terbukti, dimasa pemerintahannya, sejumlah pemugaran situs sejarah terlaksana baik, dengan perencanaan dan penganggaran yang memadai pula.(*)

Laporan : Nawir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *