Mau Cari Ilmu? Cari Di Media Sosial
3 min read
Oleh : Andi Tiara Naurah Rayyani (siswa MAN 1 KONAWE)
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang dimulai sejak dilahirkan hingg ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikasn formal, informal atau non formal.
Sebagai pelajar, dalam belajar harus membutuhkan tambahan berbagai media untuk menambah pengetahuan. Pengetahuan adalah informasi yang telah di kombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat di benak seseorang. Informasi bisa di dapat dengan membaca buku, koran, majalah dan media sosial.
Informasi yang tercepat aksesnya dan sangat mudah adalah melalui media sosial. Media sosial merupakan media online yang digunakan orang- orang untuk berkomunikasi satu dengan yang lain, dengan cara bertukar pikiran dan gagasan dalam sebuah media dan komunitas virtual. tanpa ada batasan jarak. Sehingga dengan demikian karakter generasi muda Indonesia sangat terbuka.
Generasi muda bangsa Indonesia merupakan penerus di masa yang akan datang, yang sangat di harapkan untuk memajukan negara Indonesia. Karena kalau bukan generasi muda siapa lagi yang akan mejadi pemimpin di negara ini?. Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus banyak mencari informasi tentang pelajaran apalagi di era globalisasi sekarang sudah ada media sosial yang memudah kan kita untuk mendapatkan banyak informasi.
Berkembangnya laju dunia teknologi di era globalisasi , media sosial di aplikasikan lewat handphone bagi remaja yang menggunakannya untuk mempermudah sebagai media pembelajaran atau berbagai jenis media yang bisa di gunakan dari media sosial yang dapat menyebarkan dan mendiskusikan tentang pembelajaran. Contoh media sosial seperti Whats App, Facebook, Twitter, Line, Instagram dan lain sebagainya.
Cara mendapat informasi ilmu pengetahuan melalui media sosial, kita bisa membuat grup chatting diWhats App, media sosial facebook dengan teman grup tentang pengetahuan saling berbagi ilmu atau bertukar pendapat untuk memperoleh banyak informasi.
Juli 2018, riset telah membuktikan bahwa pengguna media sosial di Indonesia mencapai 95% diantaranya Facebook 44,86%, WhatsApp 28,85%, dan 21,29% media sosial lainnya, tetapi dari 95% pengguna media sosial, 40% di antaranya yang menyalah gunakan media sosial dan menurut sejumlah laporan kita menghabiskan rata rata dua jam setiap hari untuk menggunakan media sosial.
Di era globalisasi sekarang, peran media sosial sangat bermanfaat bagi remaja karena banyak informasi- informasi tentang pembelajaran baik itu di bidang IPA, IPS, ataupun umum. Dan bukan cuman bagi remaja, mahasiswa/orang dewasa ataupun orang tua juga banyak memanfaatkannya.
Presiden Joko Widodo mengingatkan pergeseran nilai dilingkungan sosial semakin menurun. Menurut Kepala Negara, hal ini dipicu berbagai hal termasuk karena kurangnya kesadaran mencari ilmu pengetahuan.Sekarang ini hanya berkeinginan untuk mencari legalistik, mencari ijazah, bukan mencari ilmu.
Joko Widodo juga mengingatkan, anak- anak perlu terus menerus di awasi oleh orang tua dan di ajarkan nilai- nilai budi pekerti, kesopanan, kesantunan yang jadi karakter Indonesia. Terus menerus di sampaikan kepada anak -anak karena penghancuran negara bukan lewat peran dan penguasaan teritori, tapi sekarang negara ini di kuasai negara lain di mulai dari peran ideologi, dimulai dari penyerangan sisi ekonomi, dimulai dari penyerangan sisi mentalitas, dimulain dari penyerangan media sosial.
Maka dari itu kita harus berhati-hati dan mengatur dalam menggunakan media sosial di era globalisasi sekarang sebelum media sosial itu yang mengatur kita.. Jadi, sebagai pelajar harus pandai-pandai memanfaatkan media sosial secara positif agar lebih terarah penggunaannya dan lebih berdaya guna sebagai generasi penerus bangsa yang dapat dibanggakan.(*)