MENCARI PUISI
1 min read
Boy Mihaballo
MENCARI PUISI
sebelum tidur
ada pesan masuk
“puisimu mana?”
aku tertidur
dalam mimpi kucari puisi
kutelusuri labirin ilusi
kuselami lautan diri
hingga kudaki bukit filosofi
tak kutemui satu pun puisi
aku bangun
mendapati kata-kata yang tertegun
laksana gurun tertimpa embun
aku pun akhirnya bangun
kaki melangkah
menuju kerumunan
tak ada kerukunan
yang merekah
semua siaga
semua berjaga
orang lain adalah lain
aku pun siap menyalin
tetap tak ada puisi yang keluar
walaupun mulut mereka berkobar koar
kukira presiden menyusun puisi
namun ia menulis tanpa isi
polisi, apa kamu berpuisi?
ah, pertanyaan yang bodoh
polisi jelas tak butuh puisi
mereka sungguh tak sejodoh
politisi, kau berpuisi?
suaramu setala puisi
namun tak berisi
seperti korupsi
ah, itu contoh yang basi
sepertinya aku mendengar puisi
tak jauh dari istana pembesar negeri
gaungnya menyalip di antara riuhnya polusi
kujajaki jejak bunyi
ada musik bertalu-talu
bunyinya menandai halu
tangan memegang palu
mengeluarkan bunyi sangat kelu
lagu tentang kematian
kehilangan
kerinduan
dan juga kesedihan
bergetar batinku mendengarnya
sedihmu kurasa
rindumu kurasa
hilangmu kurasa
matimu pun kurasa
Cipondoh Makmur, 23 April 2025
Biodata Penulis
Boy Mihaballo, berteater sejak 1993 sebagai penata bunyi, aktor, hingga mendirikan Forum Experimental Teater di akhir 1999. Pada 1997 membangun KGB (Kelompok Ganti Baju) yang berkutat di pembuatan musik berbasis puisi dengan instrumen alat-alat keseharian. Tahun 1998 kelompok ini menjadi semi-finalis Festival Musikalisasi Puisi di studio RRI dengan juri Ibu Marusya Nainggolan. Mengikuti lomba puisi sejak 1995 dan di 1999 mendapat juara kedua pada Festival Puisi se-Jakarta Barat. Pernah menerbitkan buku kumpulan karya (puisi, cerpen, musik, naskah teater, esai, kritik film) TIIT… TIIT melalui nulisbuku.com pada 2019.
Terima kasih sudah dimuat puisi saya.