Juni 22, 2025

SUARA AKAR RUMPUT

PAGAR LAUT

1 min read

PAGAR LAUT
Karya : Giyanto Subagio

ke mana pasir putih yang membentang sejauh mata memandang?
ke mana suara debur ombak dan gelombang yang membentur karang?
ke mana nyanyian burung camar yang bertengger di atas tiang layar kapal?

lihatlah pagar bambu makan lautan sepanjang 30 Km di Tangerang, Banten

lautan itu, milik Tuhan dan rakyat, bukan?
kenapa tuan-tuan mengkaveling-kavelingnya jadi istana yang megah dan indah serta abadi?

muara, rawa-rawa, dan garis pantai serta laut telah menjadi tanah reklamasi

sungai-sungai kehilangan jalan pulang ke lautan
perahu-perahu nelayan kehilangan jalan pulang ke perkampungan

Jakarta, Februari, 2025.

BIODATA
Giyanto Subagio bernama asli Sugiyanto, lahir 7 Desember 1970 di Jakarta. Pria ini dikenal dengan
panggilan, Edo. Puisi-puisinya dimuat di berbagai media massa. Puisinya yang berjudul, Ode
Perkampungan Nelayan mendapat penghargaan Juara II Lomba Cipta Puisi Hari Nusantara, 2000, dan
puisinya yang berjudul Aphrodite nominasi 50 Lomba Cipta Puisi Bentara Budaya Bali, serta puisinya
masuk 100 puisi terbaik Lomba Cipta Puisi Al Qur’an. Puisi-puisinya tergabung lebih di dalam 20-an
antologi puisi bersama, antara lain, Antologi Puisi Trotoar (1996), Antologi Puisi Indonesia (1997),
Nuansa Tata Warna Batin (2002), Malam Bulan (2002), Bisikan Kata Teriakan Kota (2003), dan lain-
lain. Namanya termuat dalam Kamus Pintar Sastra Indonesia, Ensiklopedia Sastra Modern Indonesia,
Leksikon Sastra Jakarta, dan Apa dan Siapa Penyair Indonesia.
Sekarang bergiat di Komunitas Planet Senen, Masyarakat Sastra Jakarta, Kebun Ilalang, Masyarakat
Kesenian Jakarta (MKJ), dan Dapur Sastra Jakarta (DSJ). Antologi buku puisi tunggalnya berjudul,
Kasidah Bayang-Bayang 2016.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *