Juni 22, 2025

SUARA AKAR RUMPUT

Penyair Dunia Serukan Perdamaian Lewat Puisi: “Love & Save Gaza” Menggema dari Jakarta

2 min read

Penyair Dunia Serukan Perdamaian Lewat Puisi: “Love & Save Gaza” Menggema dari Jakarta

Jakarta, suarapinggiran.com

31 Mei 2025 — Puluhan penyair dari berbagai daerah berkumpul di Gedung Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu sore (31/5), dalam sebuah acara solidaritas bertajuk Love & Save Gaza. Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Puisi Dunia (World Poetry Movement/WPM) yang mengusung tema perdamaian global melalui sastra.

Gerakan ini dimotori oleh Fernando Rendón, penyair asal Kolombia yang juga menjabat sebagai Koordinator Umum WPM. Di Indonesia, gerakan ini digerakkan oleh penyair Sastri Bakry sebagai koordinator nasional. Hingga saat ini, WPM telah melibatkan penyair dari 122 negara yang bersama-sama menyerukan pesan perdamaian, menentang kekerasan, dan mengutuk perang yang terus berlangsung di berbagai belahan dunia, termasuk di Gaza, Palestina.

Acara di Jakarta menjadi pembuka dari rangkaian kegiatan WPM di Indonesia. Para penyair membacakan karya-karya orisinal yang sarat empati dan kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina. Dengan mengusung tema “Love & Save Gaza”, puisi-puisi yang dibacakan menjadi simbol suara hati nurani dunia terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi.

“Ketika perang itu tak sudah, maka puisi berkata-kata kepadamu: genosida,” demikian kutipan dari salah satu puisi yang dibacakan di panggung, menggambarkan kuatnya emosi dan pesan yang ingin disampaikan para seniman.

Romy Sastra, salah satu inisiator acara dan bagian dari WPM, menyatakan harapannya agar kegiatan ini berlanjut dalam bentuk roadshow ke berbagai kota di Indonesia. Tujuannya, agar semakin banyak penyair dan masyarakat terlibat dalam menyuarakan perdamaian melalui medium sastra, khususnya puisi.

“Puisi tak pernah mati. Ia akan terus bersuara, terutama ketika dunia membisu terhadap penderitaan,” ujar Romy.

Dengan gerakan ini, WPM bertekad menjadikan puisi sebagai senjata moral yang melawan ketidakadilan dan menjadi jembatan untuk menyuarakan solidaritas kemanusiaan lintas negara.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *