LESTARI BUDAYA

November 2, 2024

SUARA AKAR RUMPUT

PILKADA Di Depan Mata, Himbau Masyarakat Cerdas Memilih Pemimpin.

2 min read

Masyarakat merupakan unsur terpenting dalam menjalankan Pemilukada 2024. pelaksanaan Pilkada yang ditandai dengan pemungutan suara berlangsung serentak pada Rabu, 27 November 2024 di seluruh Indonesia.

Sebagai pemegang hak suara, masyarakat telah dihadapkan pada berbagai kampanye dan program dari calon kepala daerah. Bijak dalam memilih, tentunya di butuhkan untuk menentukan masa depan daerah. mendambakan pemimpin yang memperhatikan isu-isu penting seperti pendidikan, kesehatan lingkungan, hukum ,ekonomi keadilan dan kesejahteraan masyarakat, serta memiliki Misi untuk masa depan daerah. Pemimpin yang memiliki jiwa keteladanan serta memberikan citra baru dan tulus kepada rakyatnya.

Masyarakat berharap agar Pemilukada 2024 menjadi pemilu yang adil, demokratis, transparansi dan tidak ada kecurangan Hingga banyaknya suara masyarakat sebanding dengan yang di impikan seperti Pemimpin yang bertanggung jawab terhadap Rakyatnya.

Namun, sudahkah masyarakat saat ini paham mengenai apa yang di butuhkan dan apa yang ditawarkan oleh para calon pemangku kebijakan, terlebih lagi kesiapan masyarakat akan perbedaan pendapat dan informasi, ini patut di pertanyakan.

Demokrasi sejatinya adalah proses rakyat untuk menyalurkan kekuasaan pada orang-orang yang dipilih dan di percaya dalam menjalankan roda pemerintahan. Berbeda pendapat itu hal yang biasa, tapi jangan perbedaan pendapat itu kemudian di peruncing yang akhirnya bisa membuat perpecahan.

Penulis berpendapat bahwa, memilih pemimpin ini saya kira tidak sama dengan memilih kucing di dalam karung, soal integritas, kapasitas, dan pengalaman itu penting. kalau kita memilih bukan karena kapasitas, tapi isi tas, ini repot juga. Jadi jangan terjebak dengan praktik-praktik uang tapi gunakanlah hak pilih sesuai dengan pertimbangan yang rasional.

Lebih jauh lagi, dampak negatif politik uang bagi masyarakat yang memilih calon pemimpin berdasarkan uang dapat mengahambat pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat, hal ini terjadi karena figur yang terpilih mengumpulkan uang atau balik modal yang di keluarkan selama kampanye. Pentingya masyarakat menolak bentuk- bentuk politik uang, termasuk seragan fajar (pembagian uang sebelum hari pencoblosan)

Dampak terakhir akibat politik uang yaitu terpilihnya pemimpin yang tidak kompeten, transparan dan akuntabel. Penulis berpesan kepada masyarakat pilihlah pemimpin dari figur yang berintegritas. Masyarakat harus cerdas memilih jangan terbuai dengan uang dan menggadaikan suara mereka, pilih yang berintegritas, bukan isi tas.

Penulis : Sardin (Pengurus Eksekutif Kota LMND Kendari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *