EN-LMND Melaksanakan Konferensi Pendidikan Nasional
2 min readJakarta, suarapinggiran.com
Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) baru saja merampungkan Konferensi Pendidikan Nasional. Penyelenggaraan tersebut dilangsungkan sejak 5 Juli kemarin dan berakhir pada Minggu malam dengan menghasilkan sistem pendidikan baru bagi LMND.
“Kita sudah merampungkan sistem pendidikan baru bagi LMND yang saya pikir relevan dengan kebutuhan sekarang. Kedepan, tidak saja sistem pendidikannya dibuat berjenjang, tetapi juga kita akan perbanyak pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang keahlian anggota LMND di berbagai bidang,”.
kata Syamsul Ma’arif, Sekretaris Jenderal LMND (Senin, 8 Juli 2024).
Menurutnya, ada situasi dan kebutuhan-kebutuhan mendesak di era industri digital yang pesat sekarang ini yang perlu sesegera mungkin direspon oleh LMND.
Dengan transformasi digital yang massif dimana akses informasi hanya hitungan detik saja kata Syamsul, LMND tidak boleh kalah cepat dalam mentransformasi kesadaran dan pengetahuan yang diimani LMND, baik kepada anggota maupun kepada khalayak luas dalam rangka mengkampanyekan programatik-programatiknya.
“Sekarang ini semuanya serba berbasis digital, termasuk cara orang berkomunikasi dan berinteraksi. Kalau kita gagap melihat gerak dunia sekarang, bagaimana bisa kita memenangkan programatik LMND. Yang ada kita semakin ditinggalkan. Sebagai tahapan awalnya, makannya kita akan perbanyak pelatihan-pelatihan kepada anggota sambil juga memperkuat basis ideologi kepada mereka,” tutur Syamsul lagi.
Memperkuat basis ideologis kepada anggota menurut Syamsul akan tetap menajadi prioritas kerja-kerja LMND kedepan dan prosesnya harus selaras seiringan dengan pelatihan-pelatihan. Karena menurutnya, jika kerja-kerja tersebut dipisahkan satu dengan yang lain maka akan terjadi kepincangan kesadaran.
“Ini harus selaras seiringan. Kalau tidak, mereka mahir di salah satu keahlian tertentu, anggaplah membuat konten visual, tapi karena basis ideologinya tidak ada, maka nanti yang dibuatnya kontra revolusioner. Orang kita ingin jadikan dunia digital ini sebagai arena memenangkan program kok,” terang Syamsul.
Syamsul menanggapi juga banyak pihak yang pesimis terhadap dunia gerakan yang dinilai melemah. Dalam pandangannya, yang terjadi malahan sebaliknya. Dunia gerakan terus menguat dan beradabtasi dengan kondisi yang ada. Diresponnya banyak kasus rakyat tertindas karena viral adalah fakta yang tak terbantahkan.
Dalam rangka peralihan zaman itulah kata Syamsul, di mulai dari Konferdiknas tersebut pihaknya melakukan pembaharuan sistem pendidikan LMND agar sesuai dengan kebutuhan sekarang.
Untuk diketahui, penyelenggaraan Konferensi Pendidikan Nasional LMND dilangsungkan secara daring bersama dengan belasan Eksekutif Wilayah dan Eksekutif Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia.
Lantaran diselenggarakan secara nasional katanya, sistem pendidikan yang baru juga terserap masukan-masukan dari peserta daerah.
“Kami tidak sendirin merumuskannya. Tapi ada kawan-kawan daerah seperti dari Aceh, Jambi, Siantar, Kampar, Sumsel, Lampung, Banten, Jakarta, Yogyakarta, Sulawesi, Gorontalo, Sultra, Maluku beserta Kabupaten/Kotanya,” katanya.
Laporan : Feby Rahamayana