Kaum Buruh anggota FPPB KASBI Bandung Raya Gelar Agenda Konsolidasi Akbar Menuju May Day 2024
5 min readSuara Pinggiran, Cimahi –
Minggu 24 Maret 2024 para buruh amggota FPPB KASBI Bandung Raya menggelar agenda konsolidasi akbar dalam rangka persiapan menuju Hari Buruh Internasional 2024. Terlihat didepan kantor sekretariat kursi dan tenda sederhana yang sudah tertata rapi menandai bagaimana matangnya persiapan agenda ini. Sementara di dapur, beberapa orang terlihat fokus menyiapkan gorengan, es buah dan hidangan takjil lainnya.
Sekitar pukul 16:00 waktu setempat, Kantor sekretariat FPPB KASBI mulai didatangi anggotanya sekitar 250 orang dari berbagai basis di wilayah Bandung Raya. Mereka datang dari berbagai wilayah di Bandung Raya untuk mengikuti agenda ini. Jam menunjukkan pukul 16:45, pembawa acara pun membuka acara dengan memberi salam hangat kepada peserta konsolidasi dan tamu undangan. Dengan pembacaan lantunan ayat suci Al-Qur’an acara ini dimulai dengan penuh khidmat.
Kawan Rasikin selaku ketua panitia menyambut hangat dan menyampaikan rasa terimakasih mewakili panitia dan tuan rumah atas kehadiran para hadirin. Sementara sebagai Pengurus Cabang Cimahi, kawan Siti Eni mengatakan bahwa dengan tema “Dengan Semangat Perjuangan, Jadikan Ramadhan Sebagai Refleksi Diri dan Konsolidasi Akbar Merajut Kekuatan Kolektif”, pimpinan buruh perempuan ini mengajak agar anggota dan pengurus basis di FPPB saling menguatkan satu sama lain untuk melawan kapitalis yang semakin kejam.
Ketua FPPB Bandung Raya, Suprayitno juga menyampaikan sambutan hangat di agenda ini. Dia sangat berterimakasih atas kerja keras seluruh panitia yang telah menyiapkan segala hal sehingga acara ini berjalan dengan baik. Dia berpesan tema yang diangkat kali ini salah satu tujuannya adalah mengingatkan bahwa organisasi serikat buruh harus selalu mengedepankan penilaian-penilaian objektif dalam menganalisa berbagai hal, Jika Serikat buruh kehilangan pemikiran objektif, maka bukan hal yang mustahil jika perjuangan serikat buruh akan runtuh dan hancur. Maka semua struktur organisasi harus berjuang secara kolektif, serta terpimpin dalam kesatuan tindakan.
Sementara itu, kawan Daryanto yang saat ini merupakan Koordinator KASBI wilayah Jawa Barat menyampaikan bahwa kondisi politik saat ini semakin menindas rakyat. Sebagai wadah perjuangan klas pekerja, serikat buruh harus mampu memperkuat konsolidasi dan ikatan dari anggota ke pengurus. Memperluas wawasan politik sehingga kedepan akan terwujud klas buruh yang cerdas.
Hadir pula Ketua Umum Konfederasi KASBI yakni Sunarno yang juga memberikan pesan dalam sambutannya. Agenda besar seperti ini, harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Selain sebagai ajang silaturahmi untuk memperkuat ikatan antar anggota, momentum ini harus dipakai untuk melakukan konsolidasi agar organisasi semakin besar, kuat dan semakin memahami kondisi perburuhan dan ancaman serius yang akan terjadi dikemudian hari.
Kondisi politik yang saat ini begitu buruk, demokrasi negara saat ini sangat kritis. Di tahun 98 yaitu di zaman reformasi, banyak kawan-kawan aktivis atau pejuang yanh ditangkap bahkan juga dihilangkan secara paksa tetapi saat ini pelaku-pelaku pelanggar HAM tersebut malah bercokol dengan mudah di pemerintahan.
Belum lagi cara licik yang dilakukan oleh pihak yang terang-terangan mengubah aturan agar dapat memenuhi syarat untuk mencalonkan diri dalam kontestasi pemilu 2024. Kita patut menduga bahwa ada upaya untuk melahirkan politik dinasti yang dilakukan oleh Rezim Jokowi.
Konfederasi KASBI telah mengambil sikap jelas tertuang dalam amanat kongres 6, Februari 2023, bahwa posisinya adalah netral yang artinya tetap berada di garis perjuangan massa untuk terus memperjuangkan buruh dan juga rakyat kecil lainya. Namun kedepan ini kita akan segera membuat sikap politik kita dari hasil pemilu 2024 yang cacat dan penuh kecurangan ini. Kita akan menyikapinya dengan membangun kekuatan politik alternatif progresif yang akan kita persiapkan bersama elemen gerakan rakyat yang lainya.
Tentu akan kita lihat dari persiapan-persiapan dan konsolidasi-konsolidasi yang telah kita lakukan dengan kelompok gerakan rakyat yang lain apakah memungkinkan atau tidak? Apakah kita semua siap atau tidak, karena arti siap adalah siap semuanya, bukan hanya pengurus pusat, pengurus wilayah, federasi, atau pengurus basis, namun kesiapan itu harus sampai ke tingkatan anggota. Semua harus mempersiapkan diri karena itu adalah pekerjaan besar tugas, yang luar biasa bagi kita semua bagaimana mewujudkan kekuasaan kelas buruh atau kelas pekerja. Persoalan nanti bentuknya dan tahapanya seperti apa tentu itu akan bisa kita diskusikan lagi, tetapi dari beberapa kelompok gerakan rakyat dalam momentum dari hasil pemilu 2024 ini kita bersepakat untuk menjalankan agenda yang lebih maju lagi dari yang biasanya.
Dalam kesempatan ini, ketua umum Sunarno juga mengajak kepada seluruh anggota KASBI untuk untuk terlibat dalam agenda aksi MayDay 2024. Sejarah perjuangan panjang dan kemenangan Hari Buruh Internasional harus menjadi motivasi dan inspirasi dibenak kaum buruh saat ini.
Perjuangan 1 Mei harus kita peringati sebagai hari perlawanan. Karena kondisi perburuhan kita saat ini sangat buruk, buruh dibayar dengan upah yang begitu rendah, sistem kerja layaknya budak, harga sembako yang sangat tinggi, penggusuran lahan yang dilakukan rezim, sumberdaya alam yang semakin rusak oleh keserakahan pengusaha dan kondisi lain yang semakin menyengsarakan rakyat, situasi buruk itu harus membuka mata kita dan mengembalikan gelora perlawanan yang saat ini redam. May Day tahun ini, seluruh anggota KASBI harus ambil bagian. Setiap buruh anggota KASBI WAJIB terlibat aksi perlawanan di Hari Buruh nanti. Terkait teknis dan caranya, itu kita kembalikan ke masing-masing basis dengan masing-masing kondisinya.
Menjelang adzan Maghrib, sambutan Ketua Umum dilanjutkan dengan sesi kultum oleh ustadz Abdul Qodir. Beliau menyampaikan bahwa dalam berjuang diperlukan sifat tawadhu serta bagaimana caranya seluruh anggota serikat buruh harus bisa menghidupi organisasi. Adzan pun berkumandang, seluruh peserta dengan penuh semangat berbuka puasa bersama dengan penuh suka cita.
Setelah berbuka puasa, agenda dilanjutkan dengan diskusi santai. Dimoderatori kawan Usep yang saat ini merupakan sekretaris umum FPPB KASBI Bandung dan dengan pemantik kawan Rusmita Gajah Mada selaku Biro Pendidikan Konfederasi KASBI.
RGM, sapaan akrabnya, mengawali diskusi dengan sejarah gerakan buruh di era tahun 2012. Gerakan buruh saat itu begitu besar dan kuat di berbagai daerah. Mereka menuntut upah layak dengan skema harga kebutuhan hidup layak (KHL). Namun kemudian, melihat kondisi itu pemerintah mengeluarkan berbagai aturan dari PP 78 hingga omnibuslaw untuk melanggengkan sistem upah murah. Menurut RGM, selain ulah pemerintah yang licik, kondisi upah murah saat ini juga disebabkan oleh menurunnya militansi perjuangan serikat buruh. Gerakan serikat buruh justru malah semakin lemah melawan regulasi negara. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut, maka yang akan terjadi adalah anak cucu generasi mendatang akan semakin dimiskinkan, berpendidikan rendah, dan akan semakin sengsara.
Belajar dari histori satu dekade terakhir. Maka sudah sepatutnya klas buruh memunculkan metode-metode yang baru, yang relevan terhadap kekuatan lawan, dengan konsep yang mutakhir, modern, progresif dan revolusioner.
Semua itu tidak bisa dicapai dengan mudah. Harus ada langgam-langgam yang harus ditempuh. Klas buruh harus keluar dari zona nyaman yang selama ini meninabobokan gerakan. Pendidikan yang masif, diskusi yang intens, dan disiplin menjalankan perlawanan harus dilakukan disetiap mesin-mesin organisasi. Karena jika kondisi saat ini didiamkan begitu saja, maka kita harus bertanggungjawab atas kacaunya nasib generasi yang akan datang.
Pemantik lain, yakni Darmanto menyampaikan terkait kondisi internasional yang secara jelas bahwa negara-negara imperialis dengan berbagai caranya telah memerangi negara lain untuk menguasai kekayaan SDA nya. Negara-negara miskin dibuat bergantung kepada utang-utang yang dipakai untuk kepentingan pembangunan infrastruktur yang tidak produktif sehingga sangat tidak tepat untuk kepentingan rakyat.
Dalam hal ini, negara-negara yang telah dicekik oleh hutang-,hutang yang semakin menumpuk menjadikan klas buruh sebagai tumbal pembangunan. Negara Indonesia contohnya, menjadikan buruh semakin tidak menentu nasibnya untuk menarik investor asing berlomba-lomba menancapkan modalnya dengan iming-iming upah buruh murah, infrastruktur yang maju dan ijin usaha yang mudah.(*)
Laporan : Redaksi