“PEMECAH OMBAK”
1 min readOleh : Fajar Nursahid, Direktur LP3ES
Kemarin siang hingga menjelang Isya’, kami kedatangan tokoh penting: Agus Jabo, Ketum PRD. Partai musuh Orde Baru nomor satu.
Rupa-rupa isu kami berbincang, sebagian soal kenangan-kenangan waktu aktif di PII, sebagian lagi soal kegelisahan kami perihal oligarki. Jabo dan saya, pernah sama-sama aktif di PII, sebuah organisasi yang juga “dimatikan” Orde Baru. Dengan begitu, bagi Jabo, setidaknya dua kali Orde Baru menggoreskan kepahitan dalam hidupnya di masa-masa berPII dan berPRD. Untung dia kuat. Karena memang dia lelaki perkasa dan pemberani.
Jabo juga lebih radikal dengan jalan politik yang dipilihnya, sementara saya maunya yang kalem-kalem saja. Berpuluh-puluh purnama tidak bersua, kegelisahan terhadap oligarki politik dan ekonomi yang menggila membuat kami tergerak bertemu.
Ujung cerita, pertemuan kemarin menebalkan semangat untuk tidak lelah menjadi pemecah ombak. Lagi-lagi mungkin dengan langkah yang berbeda. Baginya, berpolitik seperti titah Tuhan yang harus dia lakukan. Sementara saya, lagi-lagi inginnya yang kalem-kalem saja.
Di luar itu semua, saya sangat senang, gagasannya terlihat jauh lebih matang dan dewasa. Termasuk ketika menyampaikan gagasan partai baru dengan platform kiri tengah. Semoga dia berjodoh dengan orang-orang baik di jalannya. Sebagai sahabat, saya mendukungnya meski dengan cara yang selemah-lemahnya, dalam hati.
Bravo, my bro. Teruslah menjadi pemecah ombak yang gigih.(*)