LESTARI BUDAYA

Desember 7, 2024

SUARA AKAR RUMPUT

Usung Tema “Membangun Corak Ekonomi Baru Siantar Melalui Hirilisasi”, LMND Pematangsiantar Gelar Diskusi Publik

3 min read

Pematangsiantar, suarapinggiran.com-

Eksekutif Kota Pematangsiantar Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (EK-LMND) menyelenggarakan diskusi publik dengan tema besar “Jalan Baru Indonesia; Hilirisasi dan Industrialisasi Nasional” dan subtema “Membangun Corak Ekonomi Baru di Siantar melalui Hilirisasi.” Acara ini sekaligus menjadi momen perayaan hari lahir ke-25 LMND yang berlangsung meriah dan penuh semangat. (Kamis, 11 Juli 2024).

Diskusi Dimulai pukul 14.20 WIB, acara ini menarik puluhan mahasiswa dan masyarakat umum yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan.

Diskusi tersebut menghadirkan beberapa pembicara terkemuka, antara lain Herbet Aruan, S.Pd., M.H., Kepala Dinas Koperasi dan UMKM; Torop Sihombing, Pencerita Ekonomi Politik dan Yuda Cristafari, Ketua Eksekutif LMND Pematangsiantar.

Dalam sambutannya, Yuda Cristafari menyampaikan pesan yang menggugah semangat para hadirin.

“Hari ini, kita tidak hanya merayakan ulang tahun ke-25 LMND, tetapi juga meneguhkan komitmen kita dalam perjuangan panjang yang penuh tantangan. Di tengah dinamika politik dan ekonomi yang kian tidak menentu, kita hadir sebagai suara perubahan yang lantang dan tidak kenal lelah”. Katanya.

Ia menekankan bahwa tema besar diskusi, “Jalan Baru Indonesia; Hilirisasi dan Industrialisasi Nasional,” mencerminkan visi besar LMND untuk bangsa ini. Subtema “Membangun Corak Ekonomi Baru di Siantar melalui Hilirisasi” sangat relevan dalam upaya mengakhiri ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan menciptakan nilai tambah bagi sumber daya lokal.

“Hilirisasi bukan sekadar slogan. Ini adalah jalan kita untuk membangun kedaulatan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kota Siantar, dengan segala potensinya, dapat menjadi model transformasi ekonomi ini. Di sinilah kita dapat memulai perubahan yang akan menjadi contoh bagi seluruh Indonesia. Kita harus berani bermimpi besar dan lebih dari itu, berani bertindak nyata.” Kata Yuda.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari AKP Made Wira Suhendra, S.I.K., M.H., yang hadir mewakili Kapolres Pematangsiantar, AKBP Yogen Heroes Baruno, yang berhalangan hadir karena dinas luar kota. Made menyampaikan apresiasi Kapolres terhadap kegiatan ini dan dukungannya terhadap upaya hilirisasi yang diusung.

Roy Yanto Simamgunsong, S.H., Ketua DPD Prima Kota Pematangsiantar, juga memberikan sambutan, menyatakan kebanggaannya terhadap EK-LMND dan menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini baru pertama kali diadakan di tempat yang begitu mewah. Roy, yang pernah menjadi ketua EK-LMND pada tahun 2008, merasa nostalgia dan terharu melihat kemajuan yang telah dicapai organisasi tersebut.

Sesi diskusi yang dipandu oleh moderator Maya, dimulai dengan pemaparan dari Herbet Aruan. Ia mengemukakan bahwa hilirisasi tidak harus terbatas pada sektor pertambangan.

“kita mungkin tidak punya tambang namun, perlu kita ketahui hilirisasi tidak melulu harus dari tambang. Secara corak ekonomi, Pematangsiantar adalah kota dengan ekonomi perdagangan dan jasa. Namun, Siantar ini adalah sentral hasil bumi dari berbagai daerah sebelum dipasarkan ke daerah-daerah lain. Hal inilah yang dapat menjadi potensi untuk dilakukan hilirisasi. Dan, di Siantar sendiri sudah ada beberapa produk UMKM yang memang hasil dari hilirisasi, bahkan beberapa produk sudah sampai pada pasar internasional.” Ungkap Herbet.

Di kesempatan yang sama Torop Sihombing menambahkan, LMND sejak dulu dikenal anti-kapitalisme, dan hilirisasi adalah salah satu bentuk nyata dari anti-kapitalisme tersebut. Dari hutan ke ladang, ladang ke biji gandum, gandum ke tepung, hingga roti yang sampai ke tangan konsumen, itulah hilirisasi. Di sana akan ada nilai tambah ekonomi yang sangat besar jika berhasil diolah oleh rakyat yang mendapat dukungan dari pemerintah.

Yuda Cristafari menutup diskusi dengan menekankan pentingnya inovasi dari kaum muda dalam mendorong hilirisasi sebagai implementasi dari pasal 33 UUD 1945.

“Dari semua poin yang disampaikan oleh Pak Kadis dan Pak Torop, adalah hal yang perlu diperhatikan kita semua, khususnya kaum muda. Karena, hanya inovasi dari kaum muda yang akan mendorong hal-hal tersebut. Pada intinya, hilirisasi adalah jalan kita untuk dapat benar-benar mengimplementasikan pasal 33 UUD 1945.” Ungkap Yuda.

Setelah sesi tanya jawab, acara ditutup dengan sesi foto bersama. Namun, kegiatan ini belum berakhir. EK-LMND melanjutkan kegiatan dengan membagikan makanan kepada pengamen, supir, tukang parkir, dan ojek online sebagai bentuk kepedulian sosial mereka, menunjukkan komitmen nyata terhadap perjuangan mereka di lapangan.

Kegiatan ini tidak hanya menandai perayaan ulang tahun ke-25 LMND, tetapi juga menegaskan peran penting organisasi ini dalam menggerakkan perubahan ekonomi yang berpihak pada rakyat dan berlandaskan pada prinsip-prinsip kedaulatan ekonomi untuk kehiduppan yang lebih Adil dan Makmur. (*)

Laporan : Feby Rahmayana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *