LESTARI BUDAYA

Oktober 5, 2024

SUARA AKAR RUMPUT

Ada “Penumpang Gelap” dalam Gerakan, Fadil Himbau Pengusaha dan Pemerintah agar Waspada

2 min read

Suara Pinggiran, Sumbawa

Aksi yang digelar Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Sumbawa (LMND) dan Serikat Tani Nelayan (STN) Sumbawa di DPRD Kabupaten Sumbawa kemarin (20/05/2024) menuai beberapa kontroversi. Pasalnya, massa tani LMND dan STN menyaksikan sejumlah oknum tak dikenal turut serta dalam aksi tersebut.

Sebagaimana diberitakan melalui akun Facebook Humas DPRD Sumbawa, beberapa dokumentasi nampak jelas memperlihatkan oknum-oknum tersebut tiba-tiba muncul di hari aksi. Padahal, tak satupun dari mereka pernah mengikuti tahapan agenda konsolidasi.

Bung Boris misalnya, pemuda asal Empang yang juga salah satu massa aksi dan termasuk bagian dari tim penggerak zona timur, mempertanyakan kejanggalan itu kepada Korlap Aksi.

“kok bisa ada orang-orang asing ini tiba-tiba muncul, kita sudah capek-capek menimba air, tiba-tiba enak sekali mereka tinggal mandi. Kami senang kalau banyak yang mendukung gerakan kami petani, namun jangan pernah sekali-kali memanfaatkan momentum perjuangan petani untuk kepentingan oknum-oknum tertentu” tegasnya

Ketua LMND Sumbawa, Bung Fadil, selaku Koordinator Lapangan (Korlap) dalam aksi itu juga mengkonfirmasi kebenaran isu adanya penumpang gelap dalam gerakan mereka.

“Iya, soal isu itu benar bergulir, dan saya tadi malam ditanya oleh Bung Boris Ketua Pimpinan Desa STN Empang Bawah dan beberapa kawan-kawan lainnya, termasuk kawan-kawan Petani STN di berbagai zona seperti barat dan selatan. Saya juga cukup heran tiba-tiba ada orang-orang itu” tukasnya.

Ia mengapresiasi rasa simpati kelompok itu untuk ikut bergabung bersama massa aksi hingga berorasi menyampaikan pendapatnya. Namun, yang perlu diketahui aksi mereka telah jauh hari dikonsolidasikan.

Fadil menegaskan, bahkan sebelum Era Reformasi, Serikat Tani Nelayan (STN) telah sejak lama berdiri dimana LMND menjadi pelopor membentuk generasi dan simpul-simpul gerakan hingga mewadahi kawan-kawan tani dengan organisasi STN sebagai alat perjuangan kerakyatan.

“Saya kenal juga wajah-wajah mereka yang muncul pada aksi kemarin. Ada si ini, ada si itu. Saya rasa publik juga kenal, tahu dan paham mana motif gerakan rakyat dan mana motif kepentingan oknum-oknum tertentu. Biarkan saja itu mengalir, kalau ada oknum yang memanfaatkan momentum aksi kemarin untuk tujuan tertentu, toh juga kawan-kawan massa LMND STN lebih percaya dengan wadahnya sendiri, tidak pernah mau menukar tujuan di tengah jalan” tambahnya.

Karenanya, Fadil mewakili pihaknya merasa perlu untuk menghimbau dan mengingatkan para pengusaha, pemerintah, DPRD Sumbawa dan masyarakat pada umumnya agar berhati-hati melayani gerakan-gerakan oknum yang mengatasnamakan LMND dan STN.

“Karena kita selalu bergerak secara kolektif dengan kesepakatan kolektif sebelum bertindak. Di luar itu, bukan kami. Saya yang akan koordinasikan langsung atas tugas kolektif sebagai Pimpinan Ormas. Bukan oknum-oknum atau penumpang gelap” tutupnya.

Laporan : Feby Rahmayana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *