LESTARI BUDAYA

Maret 20, 2025

SUARA AKAR RUMPUT

Besok, LMND dan STN Sumbawa Bakal Aksi Tuntut Harga Jagung Dinaikkan 6 Ribu Rupiah

2 min read

Suara Pinggiran, Sumbawa –

Melihat perkembangan terkini terkait harga hasil pertanian komoditas jagung yang kian memburuk membuat banyak petani di Sumbawa yang dibikin stress karena anjloknya harga jagung.

Seperti kabar yang terdengar sempat ada sedikit kenaikan harga perkilogram yaitu 4.750 rupiah oleh Bulog. Dan informasi terbaru anjlok hingga di angka 3.800 rupiah perkilogramnya.

Dihubungi awak media, Bung Fadil selaku Ketua Eksekutif Kabupaten Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK LMND) Sumbawa dalam wawancara mengatakan LMND dan Petani Serikat Tani Nelayan Kabupaten Sumbawa akan gelar demonstrasi minta harga jagung dinaikkan.

“Aksi demonstrasi besok akan kami mulai dari beberapa titik persebaran. Di bagian timur kami mulai dari Titik Kumpul di Pantai Hiu Paus, bagian barat start dari titik kumpul di Rhee. Dengan rute Aksi ada yang singgah di Gudang-gudang swasta wilayah timur, dan terakhir di DPRD dan Kantor Bupati Sumbawa” tegasnya.

Selain itu ada juga beberapa partisan dari Moyo Utara, Moyo Hulu, yang akan ikut bergabung memperjuangkan dan menyuarakan agar harga jagung dinaikkan. Dari timur ada petani STN di beberapa desa, ada Banda, Labuhan Jambu, Labuhan Bontong, Pidang, Mata. Dari barat ada Rhee Dalam, Luk, Poto Pedu. Ucap Bung Fadil. Ada Lenang Guar, Teladan, Gunung Setia.

Sebelumnya, PJ Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, melalui surat permohonan tertanggal 22 April 2024, mengusulkan peninjauan kembali harga acuan pembelian jagung kepada Badan Pangan Nasional.

Dalam surat tersebut, ia meminta agar harga acuan pembelian jagung di tingkat produsen ditetapkan sebesar Rp. 5000 per kilogram dan agar jagung diserap oleh Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara. Namun fakta di lapangan masih jauh dari harapan.

Karenanya, keputusan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022 tentang fleksibilitas harga acuan di tingkat produsen dan konsumen harus direvisi.

“selain saya merasakan sendiri sebagai petani jagung, saya bersama kawan-kawan LMND dan STN juga menerima laporan dari kawan-kawan Petani STN yang tersebar di berbagai tempat, termasuk di Bima dan Dompu.

Faktanya, petani sudah disakiti dengan susahnya akses permodalan, bibit mahal, pupuk mahal dan langka, pestisida mahal, kekeringan, lagi-lagi disiksa oleh harga yang anjlok, padahal Sembako, Pendidikan, Listrik, BBM, semakin mahal pula.

Rantai pasar, lanjutnya, harus disederhanakan dan Bulog harus di Optimalkan Fungsinya. Gudang-gudang swasta harus ditertibkan lagi. Koperasi Tani harus digalakkan oleh pemerintah agar Petani secara kolektif dengan koperasi taninya bisa mandiri sampai ke gudang Bulog, dan tidak perlu rantai pasar yang berlapis.

Sebab menurutnya, disitulah peluang selisih jadi keuntungan bagi segelintir orang, namun kerugian bagi banyak petani. Termasuk mencanangkan Industrialisasi dan Hilirisasi Komoditi oleh BUMD.

Dalam kesempatan Aksi Besok, Senin 20 Mei 2024, adalah bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, maka menurutnya besok adalah Hari Kebangkitan Petani.

Pihaknya juga telah mengkonfirmasi bahwa massa aksi sudah tersebar di berbagai tempat dan hari ini kami menyebar kembali untuk memandu gerakan dalam satu kepemimpinan LMND dan STN.

“Di luar itu bisa saja ada oknum yang ingin mengambil keuntungan momentum. Maklum sekarang tahun politik” tutupnya.(*)

Laporan : Feby Rahmayana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *