LESTARI BUDAYA

Oktober 6, 2024

SUARA AKAR RUMPUT

MARSINAH, Mati Tak Sia-sia (10 April 1969 – 8 Mei 1993)

2 min read

Suara Pinggiran, Jakarta –

Marsinah merupakan aktivis dan buruh yang dengan berani memperjuangkan hak-haknya.

Kisah Marsinah selalu dikenang, terlebih lagi saat 1 Mei yang diperingati sebagai Hari Buruh atau May Day. Sosok Marsinah begitu vokal dan berani, serta berupaya melepaskan diri dari jeratan kapitalisme di tempat kerjanya, PT Catur Putra Surya (CPS), Sidoarjo.

Keterlibatan Marsinah dalam aksi unjuk rasa tersebut antara lain terlibat dalam rapat yang membahas rencana unjuk rasa pada tanggal 2 Mei 1993 di Tanggulangin, Sidoarjo.Gerakan buruh ini dianggap menghasut sehingga terjadi unjuk rasa.

Sebanyak 13 orang buruh PT CPS pun diciduk militer dan digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.

  • Sejarah Hari Buruh yang Diperingati Tiap 1 Mei, May Day Dulu Sempat Dilarang Soeharto di Orde Baru

Mendengar hal tersebut, Marsinah langsung mengunjungi markas untuk mengetahui keadaan rekan-rekannya.

Keberadaan Marsinah tak diketahui sejak mengunjungi rekan-rekannya di Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.

Marsinah ditemukan tak bernyawa pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari.

Mayatnya ditemukan di hutan, Dusun Jegong, Desa Wilangan, dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat. Kisah perjuangan Marsinah yang berujung tragis ini rupanya menjadi inspirasi bagi band punk rock, Marjinal.

Band yang dibentuk tahun 1997 ini menciptakan lagu berjudul “MARSINAH.”

MARJINAL

Kulihat
Buruh perempuan
Berkeringat
Membasahi bumi
Yang gemerlap

Energi yang kau curahkan
Begitu besar telah kurasakan
Terhanyut dalam kesombongan
Terlupakan

Gemerlap cahayamu
Membentangi garis kehidupan
Ada darah rintih dicaci-maki
Kau hadapi

Keringat dan ketegaranmu
Mengalir deras tak ternilai
Hanya tetes darah dan air mata
Yang kau terima

Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia

Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia

Energi yang kau curahkan
Begitu besar telah kurasakan
Terhanyut dalam kesombongan
Terlupakan

Gemerlap cahayamu
Membentangi garis kehidupan
Ada darah rintih dicaci-maki
Kau hadapi

Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia

Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia

Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia

Oh Marsinah
Kau termarjinalkan
Oh Marsinah
Matimu tak sia-sia

Oleh : Herry Tany

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *